Senin, 31 Desember 2012


FAKTOR  RESIKO KES JIWA
Kesehatan fisik yang buruk
Perpisahan dengan pasangan
Perumahan dan transportasi yang tidak memadai
Sumber finansial berkurang
Dukungan sosial berkurang
MASALAH KES JIWA


PENANGGULANGAN
Cobalah untuk mendapatkan dukungan keluarga dengan rasa kasih sayang.
Bicaralah tentang rasa khawatir lansia dan cobalah untuk menentukan penyebab vang mendasar (dengan memandang lansia secara holistik).
Cobalah untuk mengalihkan penyebab dan berikan rasa aman dengan penuh empati.
Bila penyebabnya tidak jelas dan mendasar berikan alasanalasan yang dapat diterima olehnya.
Konsultasikan dengan dokter bila penyebabnya tidak dapat ditentukan atau bila telah dicoba dengan berbagai cara tetapi gejala menetap.
DEPRESI
Gejala-gejalanya :
Sering mengalami gangguan tidur atau sering terbangun sangat pagi yang bukan merupakan kebiasaannya sehari-hari.
Sering kelelahan, lemas, dan kurang dapat menikmati kehidupan sehari-hari.
Kebersihan dan kerapihan diri sering diabaikan.
Cepat sekali menjadi marah atau tersinggung.
Daya konsentrasi berkurang.
Pada pembicaraan sering disertai topik yang berhub dengan rasa pesimis atau perasaan putus asa.
Berkurang atau hilangnya nafsu makan sehingga berat badan menurun secara cepat.
Kadang-kadang dalam pembicaraannya ada kecenderungan untuk bunuh diri :
     -suasana duka cita;
    -meninggalnya pasangan hidup
INSOMNIA
PENYEBAB :
Kurangnya kegiatan fisik dan mental sepanjang hari sehingga mereka masih semangat sepanjang malam.
Tertidur sebentar-sebentar sepanjang hari.
Gangguan cemas dan depresi.
Tempat tidur dan suasana kamar kurang nyaman.
Sering berkemih pada waktu malam karena banyak minum pada malam hari.
Infeksi saluran kemih.
v
PARANOID
Gejala-gejalanya antara lain:
perasaan curiga dan memusuhi anggota keluarga, teman-teman, atau orang-orang di sekelilingnya;
lupa akan barang-barang yang disimpannya kemudian menuduh orang-orang di sekelilingnya mencuri atau menyembunyikan barang miliknya;
paranoid dapat merupakan manifestasi dari masalah lain, seperti depresi dan rasa marah yang ditahan.
PENANGGULANGAN
qMemberikan rasa aman dan mengurangi rasa curiga dengan memberikan alasan yang jelas dalam setiap kegiatan.
qKonsultasikan dengan dokter bila gejala bertambah berat.
DEMENSIA
Demensia Senilis merupakan gangguan mental yang berlangsung progresif, lambat, dan serius yang disebabkan oleh kerusakan organik jaringan otak.
Berdasarkan penyebabnya 3 jenis :
Demensia Alzheimer yang penyebabnya adalah kerusakan otak yang tidak diketahui.
Demensia vascular yang penyebabnya adalah kerusakan otak karena stroke yang multipel.
Demensia lain yang penyebabnya adalah vitamin B12 dan tumor otak.
GEJALA-GEJALA :
Meningkatnya kesulitan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Mengabaikan kebersihan diri
Sering lupa akan kejadian-kejadian yang dialami, dalam keadaan yang makin berat, nama orang atau keluarga dapat dilupakan.
Pertanyaan /kata-kata sering diulang-ulang.
Tidak mengenal waktu, misalnya bangun dan berpakaian pada malam hari.
Tidak dapat mengenal ruang atau tempat.
Sifat dan perilaku berubah menjadi keras kepala dan cepat marah.
Menjadi depresi dan menangis tanpa alasan yang jelas.
PENANGGULANGAN
Evaluasi secara cermat kemampuan yang maksimal dari lansia dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Perbaiki lingkungan tempat tinggal untuk menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan.
Upayakan lansia tersebut dapat mempertahankan kegiatan sehari-hari secara optimal.
Bantu daya pengenalan terhadap waktu, tempat dan orang dengan sering mengingat kembali hal-hal yang berhubungan dengan kejadian dan hal yang pernah terjadi.
GANGGUAN  JIWA
 
WAHAM
Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah yang tidak sesuai dengan fakta dan keyakinan tersebut.
JENIS-JENIS WAHAM
Waham agama : keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Waham kebesaran : klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Waham somatik : klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu dan terserang penyakit, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Waham curiga : kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Waham nihilistik: klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia atau meninggal, diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai kenyataan.
HALUSINASI : GANGGUAN  PERSEPSI
JENIS-JENIS HALUSINASI :
Halusinasi dengar (Akustik, Audotorik)
    Individu  mendengar suara yang membicarakan, mengejek, mentertawakan atau mengancam dirinya pada hal tidak ada suara disekitarnya. Halusinasi dengar sering terjadi pada skizoprenia.
Halusinasi lihat (Visual)
     Individu melihat pemandangan orang, binatang atau sesuatu yang tidak ada. Halusinasi lihat sering terjadi pada gangguan  mental organic (Acut organic brain syndrome).
Halusinasi bau atau hirup (Olfaktorik)
     Halusinasi ini jarang ditemukan, individu yang mengalami halusinasi bau mengatakan mencium bau – bauan seperti : bau bunga, bau kemenyan, bau mayat yang tidak ada sumbernya.
Halusinasi kecap (Gustatorik)
    Individu merasa mengecap suatu rasa di mulutnya.
Halusinasi raba /singgungan (Taktil)
    Individu yang bersangkutan merasa binatang merayap pada kulitnya.
Halusinasi Chenes Thetik
    Individu merasakan fungsi tubuhnya seperti aliran darah di vena atau arteri.
Halusinasi Kinestetik
    Individu merasakan pergerakan sementara individu berdiri tanpa bergerak.
KERUSAKAN INTERAKSI SOSIAL
MERUP GANGGUAN HUB SOSIAL : menarik diri ,apatis , ekspresi wajah kurang berseri, tidak merawat diri, dan tidak memperhatikan kebersihan diri, afek tumpul, menurun atau tidak ada komunikasi secara verbal, mengisolasi diri, tidak atau kurang sadar dengan lingk sekitarnya, intake makanan dan minuman terganggu,aktifitas menurun, kurang energi  (tenaga), harga diri rendah, menolak berhubungan dengan orang lain
TUGAS
BAGI 3 KELOMPOK
BUAT  SATUAN ACARA PENYULUHAN  :
KELOMPOK  1 : OSTEOPOROSIS  LANSIA
KELOMPOK  2 : HYPERTENSI  LANSIA
KELOMPOK  3 : DIABETES  MELITUS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar