FAKTOR
RESIKO KES JIWA
Kesehatan fisik yang buruk
Perpisahan dengan pasangan
Perumahan dan transportasi
yang tidak memadai
Sumber finansial berkurang
Dukungan sosial berkurang
MASALAH KES JIWA
PENANGGULANGAN
Cobalah untuk mendapatkan
dukungan keluarga dengan rasa kasih sayang.
Bicaralah tentang rasa khawatir lansia dan cobalah untuk menentukan
penyebab vang mendasar (dengan memandang lansia secara holistik).
Cobalah untuk mengalihkan
penyebab dan berikan rasa aman dengan penuh empati.
Bila penyebabnya tidak jelas dan mendasar berikan alasan – alasan
yang dapat diterima olehnya.
Konsultasikan dengan dokter bila penyebabnya
tidak dapat ditentukan atau bila telah dicoba dengan berbagai cara tetapi gejala menetap.
DEPRESI
Gejala-gejalanya :
Sering mengalami gangguan tidur atau sering terbangun sangat pagi yang bukan merupakan kebiasaannya
sehari-hari.
Sering kelelahan, lemas, dan kurang dapat menikmati kehidupan sehari-hari.
Kebersihan dan kerapihan diri sering diabaikan.
Cepat sekali menjadi marah atau tersinggung.
Daya konsentrasi berkurang.
Pada pembicaraan sering disertai topik yang berhub dengan rasa pesimis atau perasaan putus asa.
Berkurang atau hilangnya nafsu makan sehingga berat badan menurun secara cepat.
Kadang-kadang dalam pembicaraannya ada kecenderungan untuk bunuh diri :
-suasana duka cita;
-meninggalnya pasangan hidup
INSOMNIA
PENYEBAB :
Kurangnya kegiatan fisik dan mental sepanjang hari sehingga mereka masih semangat sepanjang malam.
Tertidur sebentar-sebentar sepanjang hari.
Gangguan cemas dan depresi.
Tempat tidur dan suasana kamar kurang nyaman.
Sering berkemih pada waktu malam karena banyak minum pada malam hari.
Infeksi saluran kemih.
v
PARANOID
Gejala-gejalanya antara
lain:
perasaan curiga dan memusuhi anggota keluarga, teman-teman, atau orang-orang di sekelilingnya;
lupa akan barang-barang yang disimpannya kemudian menuduh orang-orang di sekelilingnya mencuri atau menyembunyikan barang miliknya;
paranoid dapat
merupakan manifestasi
dari masalah
lain, seperti depresi dan rasa marah yang ditahan.
PENANGGULANGAN
qMemberikan rasa aman dan mengurangi rasa curiga dengan memberikan alasan yang jelas dalam setiap kegiatan.
qKonsultasikan dengan dokter bila gejala bertambah berat.
DEMENSIA
Demensia Senilis merupakan gangguan mental yang berlangsung
progresif, lambat, dan serius yang disebabkan oleh kerusakan organik jaringan otak.
Berdasarkan penyebabnya
3 jenis :
Demensia Alzheimer yang penyebabnya
adalah kerusakan otak yang tidak diketahui.
Demensia vascular yang penyebabnya
adalah kerusakan otak karena stroke yang multipel.
Demensia lain yang penyebabnya
adalah vitamin B12 dan tumor otak.
GEJALA-GEJALA :
Meningkatnya kesulitan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Mengabaikan kebersihan diri
Sering lupa akan kejadian-kejadian
yang dialami, dalam keadaan yang makin berat, nama orang atau keluarga dapat dilupakan.
Pertanyaan /kata-kata sering diulang-ulang.
Tidak mengenal waktu, misalnya bangun dan berpakaian pada malam hari.
Tidak dapat mengenal ruang atau tempat.
Sifat dan perilaku berubah menjadi keras kepala dan cepat marah.
Menjadi depresi dan menangis tanpa alasan yang jelas.
PENANGGULANGAN
Evaluasi secara cermat kemampuan yang maksimal dari lansia dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Perbaiki lingkungan tempat tinggal untuk menghindari
kecelakaan yang tidak
diinginkan.
Upayakan lansia tersebut dapat mempertahankan kegiatan sehari-hari secara
optimal.
Bantu daya
pengenalan terhadap waktu, tempat dan orang dengan sering mengingat kembali hal-hal
yang berhubungan dengan kejadian dan hal yang pernah terjadi.
GANGGUAN JIWA
WAHAM
Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang
salah yang tidak
sesuai dengan fakta dan keyakinan tersebut.
JENIS-JENIS WAHAM
Waham agama : keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Waham kebesaran : klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Waham somatik : klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu dan terserang penyakit, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Waham curiga : kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Waham nihilistik: klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia atau meninggal, diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai kenyataan.
HALUSINASI : GANGGUAN PERSEPSI
JENIS-JENIS HALUSINASI :
Halusinasi dengar (Akustik, Audotorik)
Individu
mendengar suara yang
membicarakan, mengejek, mentertawakan atau mengancam dirinya pada hal tidak ada suara disekitarnya. Halusinasi
dengar sering terjadi pada skizoprenia.
Halusinasi lihat
(Visual)
Individu melihat pemandangan orang, binatang atau sesuatu
yang tidak ada. Halusinasi lihat sering terjadi pada gangguan mental organic (Acut organic brain syndrome).
Halusinasi bau atau hirup (Olfaktorik)
Halusinasi ini jarang ditemukan, individu yang mengalami halusinasi bau
mengatakan mencium bau – bauan seperti : bau bunga, bau kemenyan, bau mayat
yang tidak ada sumbernya.
Halusinasi kecap (Gustatorik)
Individu merasa mengecap suatu rasa di mulutnya.
Halusinasi raba /singgungan (Taktil)
Individu yang bersangkutan merasa binatang merayap pada kulitnya.
Halusinasi Chenes Thetik
Individu merasakan fungsi tubuhnya seperti aliran darah di vena atau arteri.
Halusinasi Kinestetik
Individu merasakan pergerakan sementara individu berdiri tanpa bergerak.
KERUSAKAN INTERAKSI SOSIAL
MERUP GANGGUAN HUB SOSIAL : menarik diri ,apatis , ekspresi wajah kurang berseri, tidak merawat diri, dan tidak memperhatikan kebersihan
diri, afek tumpul, menurun atau tidak ada komunikasi
secara verbal, mengisolasi diri, tidak atau kurang sadar dengan lingk sekitarnya,
intake makanan dan minuman terganggu,aktifitas menurun, kurang energi
(tenaga), harga diri rendah, menolak berhubungan dengan orang lain
TUGAS
BAGI 3 KELOMPOK
BUAT SATUAN ACARA
PENYULUHAN :
KELOMPOK 1 :
OSTEOPOROSIS LANSIA
KELOMPOK 2 :
HYPERTENSI LANSIA
KELOMPOK 3 :
DIABETES MELITUS